Membuat struktur DNA
Laporan Percobaan Sederhana Model Tiga Dimensi Struktur DNA
'Membuat Model Struktur DNA menggunakan bahan sederhana'
Disusun oleh :
1. Putri Devi Rudiani
2. Raihannah Naura .R.
3. Rara Annisa
4. Rika Handayani
5. Shafa Riandani
SMA ARRAHMAN DEPOK 2021/2022
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat sehat wal'afit serta memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Laporan Percobaan yang berjudul Membuat Model DNA menggunakan bahan sederhana
Adapun tujuan dari Laporan Percobaan ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu Ratna Kania selaku guru yang mengajar Biologi. Selain itu, Laporan Percobaan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang materi DNA bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ratna Kania selaku guru pengajar mata pelajaran Biologi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan mata pelajaran Biologi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga Kami dapat menyelesaikan Laporan Percobaan sederhana ini.
Kami menyadari, Laporan Percobaan yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan Laporan Percobaan sederhana ini.
Bab I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Asam deoksiribonukleat, lebih dikenal dengan singkatan DNA (bahasa Inggris: deoxyribonucleic acid), adalah salah satu jenis asam nukleat yang memiliki kemampuan pewarisan sifat. Keberadaan asam deoksiribonukleat ditemukan di dalam nukleoprotein yang membentuk inti sel. James Dewey Watson dan Francis Crick merupakan ilmuwan pertama yang mengajukanm model struktur DNA pada tahun 1953 dengan bentuk pilinan ganda. Setiap DNA tersusun dari dua buah rantai polinukleotida. DNA merupakan sejenis biomolekul yang menyimpan dan menyandi instruksi-instruksi genetika setiap organisme dan banyak jenis virus. Instruksi-instruksi genetika ini berperan penting dalam pertumbuhan, perkembangan, dan fungsi organisme dan virus. DNA merupakan asam nukleat; bersamaan dengan protein dan karbohidrat, asam nukleat adalah makromolekul esensial bagi seluruh makhluk hidup yang diketahui. Kebanyakan molekul DNA terdiri dari dua unting biopolimer yang berpilin satu sama lainnya membentuk heliks ganda. Dua unting DNA ini dikenal sebagai polinukleotida karena keduanya terdiri dari satuan-satuan molekul yang disebut nukleotida. Tiap-tiap nukleotida terdiri atas salah satu jenis basa nitrogen (guanina (G), adenina (A), timina (T), atau sitosin/cytosine (C)), gula monosakarida yang disebut deoksiribosa, dan gugus fosfat. Nukleotida-nukelotida ini kemudian tersambung dalam satu rantai ikatan kovalen antara gula satu nukleotida dengan fosfat nukelotida lainnya. Hasilnya adalah rantai punggung gula-fosfat yang berselang-seling. Menurut kaidah pasangan basa (A dengan T dan C dengan G), ikatan hidrogen mengikat basa-basa dari kedua unting polinukleotida membentuk DNA unting ganda.
Dua unting DNA bersifat anti-paralel, yang berarti bahwa keduanya berpasangan secara berlawanan. Pada setiap gugus gula, terikat salah satu dari empat jenis nukleobasa. Urutan asam nukleat empat nukleobasa di sepanjang rantai punggung DNA inilah yang menyimpan kode informasi biologis. Melalui proses biokimia yang disebut transkripsi, unting DNA digunakan sebagai templat untuk membuat unting RNA. Unting RNA ini kemudian ditranslasikan untuk menentukan urutan asam amino protein yang dibangun.
Struktur kimia DNA yang ada membuatnya sangat cocok untuk menyimpan informasi biologis setiap makhluk hidup. Rantai punggung DNA resisten terhadap pembelahan kimia, dan kedua-dua unting dalam struktur unting ganda DNA menyimpan informasi biologis yang sama. Karenanya, informasi biologis ini akan direplikasi ketika dua unting DNA dipisahkan. Sebagian besar DNA (lebih dari 98% pada manusia) bersifat non-kode, yang berarti bagian ini tidak berfungsi menyandikan protein.
Dalam sel, DNA tersusun dalam kromosom. Semasa pembelahan sel, kromosom-kromosom ini diduplikasi dalam proses yang disebut replikasi DNA. Organisme eukariotik (hewan, tumbuhan, fungi, dan protista) menyimpan kebanyakan DNA-nya dalam inti sel dan sebagian kecil sisanya dalam organel seperti mitokondria ataupun kloroplas. Sebaliknya organisme prokariotik (bakteri dan arkaea) menyimpan DNA-nya hanya dalam sitoplasma. Dalam kromosom, protein kromatin seperti histon berperan dalam penyusunan DNA menjadi struktur kompak. Struktur kompak inilah yang kemudian berinteraksi antara DNA dengan protein lainnya, sehingga membantu kontrol bagian-bagian DNA mana sajakah yang dapat ditranskripsikan.
Para ilmuwan menggunakan DNA sebagai alat molekuler untuk menyingkap teori-teori dan hukum-hukum fisika, seperti misalnya teorema ergodik dan teori elastisitas. Sifat-sifat materi DNA yang khas membuatnya sangat menarik untuk diteliti bagi ilmuwan dan insinyur yang bekerja di bidang mikrofabrikasi dan nanofabrikasi material. Beberapa kemajuan di bidang material ini misalnya origami DNA dan material hibrida berbasis DNA.
1.2 Perumusan Masalah
1. Apa itu Gen?
2. Apa itu DNA?
3. Sejarah DNA
4. Struktur DNA?
5. Fungsi DNA
6. Sifat-sifat DNA?
1.3 Tujuan Penulisan
Laporan percobaan ini bertujuan untuk :
1. Menambah wawasan terhadap materi DNA
2. Menambah wawasan terhadap Sifat-sifat DNA
3. Mengetahui cara pembuatan model DNA dari barang sederhana
1.4 Manfaat Penulisan
Menambah pengetahuan serta wawasan bagi masyarakat dan untuk kita semua tentang materi DNA dan Sifat sifat DNA. serta mengenalkan bagaimana struktur DNA
Bab II
LANDASAN TEORI
Aturan Chargaff
Bab III
PEMBAHASAN
Dibawah ini adalah cara membuat Model Struktur DNA dengan barang sederhana.
A. Judul : Membuat Model Tiga Dimensi Struktur DNA menggunakan bahan sederhana
B. Tujuan : tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengenalkan bagaimana Struktur DNA dan menentukan jenis asam amino yang dibentuk berdasarkan kode-kode dari basa nitrogen. Dan agar kita menjadi kreatif dan bisa berinovasi dalam hal kreativitas. Adapun tujuannya lainnya yaitu untuk menambah wawasan bagi pembaca serta penulis tentang materi DNA.
C. Lokasi (Waktu & Tempat) : Rumah ananda Rara Annisa - Siang Hari.
D. Alat dan bahan :
1. Tusuk gigi
2. Gunting
3. Penggaris
4. Spidol
5. Kuas
6. Palet
7. Stik kayu / stik ice cream
8. Cat poster
9. Clay
10. Karton
11. Styrofoam
12. Penyangga
13. Lem
E. Langkah langkah kerja (Pembuatan)
1). Beri batas (jarak 2,5 cm) pada penggaris
2). Masukkan cat ke palet, campur dengan air dan aduk sampai cat merata
3). Cat stick kayu/stick ice cream, dengan keterangan :
a. Biru = Timin
b. Hijau = Guanin
c. Merah = Adenin (berpasangan dengan Timin (Biru))
d. Kuning = Sitosin (berpasangan dengan Guanin (Hijau))
Dan, tunggu hingga kering
4). Buat bola kecil dari clay sebagai fosfat
5). Lalu, buat bola lebih besar sebagai gula deoksiribosa
6). Letakkan gula diujung nitrogen
7). Letakkan penyangga di stand sementara
8). Tempelkan basa nitrogen ke penyangga
9). Lanjutkan ke stick-stick berikut nya dengan pola berputar.
10). Patahkan/potong tusuk gigi menjadi 2 bagian
11). Tancapkan bola fosfat ke tusuk gigi
12). Tusukkan ke bola gula deoksiribosa
13). Ulangi langkah sebelumnya
14). Ulangi sampai basa nitrogen yang terakhir
15). Pastikan tidak ada yang terlepas
16). Potong Styrofoam
17). Beri lubang dengan ditancapkan ke Styrofoam
18). Potong karton menggunakan gunting
19). Tempelkan diatas Styrofoam
20). Tancapkan DNA keatas Styrofoam pastikan bisa berputar
21). Tempelkan keterangan di atas Styrofoam yang dilapisi karton dengan keterangan sebagai berikut :
a. Biru = Timin
b. Hijau = Guanin
c. Merah = Adenin (berpasangan dengan Timin (Biru))
d. Kuning = Sitosin (berpasangan dengan Guanin (Hijau))
e. Bola Kecil = Fosfat
f. Bola Besar = gula deoksiribosa
PENUTUP
DNA mengandung informasi genetic yang dapat diwariskan pada keturunan berikutnya. Berbentuk double heliks dengan struktur berbentuk benang panjang yang tersusun atas gula dan pospat serta basa nitrogen (adenine, timin, guanine dan sitosin/cytosine). Satu unit dasar yang menyusun molekul DNA disebut Nukleotida. Sebuah nukleotida tersusun atas pospat, gula deoksi ribose dan basa nitrogen (A, T, S, atau G). Kode-kode yang terdapat pada DNA digunakan untuk membuat protein dari asam amino di dalam sitoplasma. Proses pembentukan protein diawali dengan pembentukkan RNAd yang membuat salinan DNA di dalam inti, selanjutnya protein dibangun di ribosom.
Komentar
Posting Komentar